MODUL 3.2. KONEKSI ANTAR MATERI – PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA
Pengertian Pemimpin Pembalajaran
dalam pengelolaan sumber daya
Sekolah
merupakan sebuah ekosistem dimana didalamnya terjalin interaksi antara faktor biotik
( murid, kepala sekolah, guru, stap/ tenaga kependidikan,pengawas sekolah, orangtua,
warga lingkungan sekitar ) dan faktor abiotic (Keuangan, sarana dan prasarana).
Ada
2 pendekatan yang biasanya digunakan dalam pengelolaan sumber daya yaitu :
1. Pendekatan
berbasis kekurangan / masalah ( Defisit – based thinking) dimana pendekatan ini
memusatkan kita pada apa yang mengganggu, apa yang kurang, dan apa yang tidak
bekerja, sehingga memandang segala sesuatu dilihat secara negative.
2. Pendekatan
Berbasis Aset ( Asset based thinking ) dimana pendekatan ini berfokus pada asset
dan kekuatan yang ada, membayangkan masa depan, berpikir tentang kesuksesan,
dan merancang sebuah rencana berdasarkan visi dan kekuatan, sehingga segala
sesuatu yang ada dilihat secara positif. Berdasarkan (Green and Haines , 2010) asset
yang dimiliki oleh sebuah komunitas dikategorikan menjadi 7 bagian yaitu modal manusia,
modal social, modal fisik, modal lingkungan / alam, modal finansial, modal
politik dam modal agama juga budaya.
Dari penjelasan diatas bisa disimpulkan bahwa pengertian Pemimpin
Pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya adalah pemimpin yang mampu mengenali,
menggali, menganalisis dan memetakan potensi sumber daya atau 7 aset utama
daerah / sekolahnya dengan menggunakan pendekatan berbasis asset ( asset based
thinking) dan kemudian asset yang ada tersebut dimanfaatkan juga diberdayakan
secara optimal sesuai dengan kondrat alam dan zaman.
Cara mengimplementasikan pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya
di kelas, disekolah dan masyarakat sekitar sekolah yaitu
a.
Mulai dari diri sendiri => mengubah mindset
untuk senantiasa selalu berpikir berbasis asset/ kekuatan
b.
Koordinasi dan komunikasi => melakukan
koordinasi dan komunikasi dengan kepala sekolah, rekan sejawat dan warga
lingkungan sekolah
c.
Kolaborasi => melakukan kerjasama dengan
semua warga sekolah untuk memetakan 7 aset utama sekolah
d.
Perencanaan => merencanakan perubahan kecil
dikelas, sekolah dan lingkungan sekolah dengan memanfaatkan asset yang ada
dengan menggunakan pendekatan berbasis asset.
e. Aksi
Nyata => melakukan atau melaksanakan perubahan kecil yang sudah direncanakan
dikelas misalnya mendekorasi lingkungan kelas senyaman mungkin sesuai keinginan
murid ( dikelas), memaksimalkan /
memanfaatkan lahan kosong sebagai lahan pertanian/ penghijauan disekolah, melibatkan masyarakat sekitar dalam beberapa
program sekolah misalkan Jumsih
f.
Refleksi dan evaluasi => merefleksi dan
menevaluasi setiap program yang sudah dilaksanakan.
Bagaimana Hubungan pengelolaan sumber daya yang tepat akan membantu
proses pembelajaran murid menjadi lebih berkualitas ?
Dengan
mengelola sumber daya secara tepat otomatis akan membentu proses pembelajaran
menjadi lebih berkualitas karena pengelolaan sumberdaya yang tepat akan
memaksimalkan peran dan fungsi dari setiap sumber daya yang ada sehingga
mendukung proses pembelajaran murid lebih bervariasi dan berdiferensiasi,
pengelolaan sumberdaya yang tepat dengan menggunakan pendekatan berbasis asset bersifat
berkelanjutan sehingga dapat memberikan perubahan pada proses pembelajaran
menjadi lebih berkualitas, pengelolaan sumber daya dengan ABT yang berfokus
pada kekuatan atau potensi murid sehingga muris dapat merespon secara aktif dan
kreatif.
Hubungan materi ini dengan materi pada modul guru penggerak sebelumnya.
Modul 1.1. Filosofi KHD : seorang
pemimpin pembelajaran memetakan potensi / kekuatan yang dimiliki muridnya
sebagai sumber daya modal manusia yang kemudian menuntun potensi tersebutagar
tumbuh dan berkembang sesuai kodrat alam dan zaman
Modul 1.2. Nilai dan Peran guru :
nilai dan peran Guru penggerak dalam pengelolaan sumber daya berbasis asset bisa
mengoptimalkan potensi sumber daya yang ada untuk menghasilkan pembelajaran
yang berpihak pada murid sesuai profil pelajar pancasila
Modul 1.3. Budaya positif sekolah
: Pemetaan asset sekolah dengan berbasis
ABT adalah pola piker positif yang berfokus pada kekuatan setiap sumber daya
sehingga kita focus pada kekuatan positif guna tercipta budaya positif sekolah
Modul 1.4. Visi Guru penggerak :
pemetaan 7 aset utama sekolah dapat dilakukan dengan menerapkan IA melalui
BAGJa juga berorientasi pada kekuatan dan potensi yang dimiliki oleh sumber
daya.
Modul 2.1. Pembelajaran berdiferensiasi :
seorang pemimpin pembelajaran memetakan kekuatan berbasis asset yang dimiliki
oleh murid untuk menghadirkan pembelajaran berdiferensiasi karena setiap murid
mempunyai potensi yang berbeda beda
Modul 2.2. KSE : Pemetaan asset berbasis
ABT dapat juga didukung dengan perkembangan KSE sehingga dapat menciftakan well
being murid.
Modul 2.3. Coaching :Pemetaan asset
berbasis ABT disekolah dapat dilakukan dengan praktik coaching dimana coach
dapat mengarahkan coachee untuk mampu memaksimalkan potensi yang ada dalam
dirinya sehingga pencapaian tujuan akan lebih optimal dan terarah.
Modul 3.1 : pengambilan keputusan
sebagai pemimpin pembelajaran : Dalam pemetaan asset sekolah terkadang
dihadapkan dengan beberapa kendala atau hambatan atau situasi yang dilemma,
seorang pemimpin dapat menerapkan 4paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah
pengambilan keputusan dalam memetakan asset disekolah secara tepat dan optimal.
|
Sebelum |
Sesudah |
|
Mindset lebih sering berfokus pada kekurangan |
Mindset berfokus pada asset yang ada |
|
Belum mengetahui cara mengenalisis pemetaan 7
aset utama sekolah |
Sudah mengetahui bagaimana menganalisis pemetaan 7
aset sekolah |
|
Belum terpikirkan untuk memanfaatkan asset yang
ada |
Mulai memikirkan rencana pembuatan program –
program pemanfaatan asset yang ada secara optimal |
|
Hanya berfokus bagaimana cara menyelesaikan
masalah dan mencari bantuan dari intitusi lain/ donatur |
Focus untuk tetap meraih kesuksesan dengan
mengolah asset yang ada tanpa menunggu bantuan dari institusi lain/ donator |
Komentar
Posting Komentar